Tuesday, August 23, 2011

Ayux's KTI


HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI BPS AMANAH HUSADA PALIYAN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
Rahayu Widaryanti 1, Urip Tugiyarti 2, Bernadheta Verawati 3
INTISARI
Latar belakang : Paritas merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya komplikasi ibu dan bayi serta berat badan lahir rendah pada bayi. Paritas yang tinggi juga dapat meningkatkan kematian pada ibu dan bayinya. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosis bayi normal atau BBLR. Selain itu mengukur berat badan bayi pada saat lahir juga digunakan untuk menilai kualitas bayi.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan berat badan lahir di BPS Amanah Husada Paliyan Gunungkidul.

Metode penelitian : penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang melahirkan bayi hidup di BPS Amanah Husada Paliyan Gunungkidul sebanyak 320 orang. Sampel diambil sebanyak 77 orang, pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kendall tau’.

Hasil : Sebanyak 44,15% responden mempunyai paritas primipara. Sebagian besar responden melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal (2500-4000 gram) sebanyak 88,31 %. Ada hubungan antara paritas dengan berat badan lahir karena nilai p< 0,05 (0.20<0,05).

Kesimpulan : Ibu bersalin yang mempunyai paritas satu (primipara) melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih rendah daripada ibu bersalin dengan paritas lebih dari satu (skundipara, multipara atau grandemultipara). Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara paritas dengan berat badan lahir.

Kata kunci : Paritas – berat badan lahir

Keterangan : 1. Mahasiswa D III Kebidanan UNRIYO
2. Pembimbing I, D III Kebidanan UNRIYO
3. Pembimbing, II, D III Kebidanan UNRIYO







           

No comments:

Post a Comment